Sabtu, 22 Mei 2010

Budaya, Komunikasi, dan Ekonomi Politik
Peter Golding & Graham Murdock


Setiap orang dari orang-orang politik ke akademik setuju bahwa sistem komunikasi publik adalah bagian dari industri budaya. Popularitas dari point tag ini untuk menumbuhkan kesadaran bahwa organisasi ini sama dan berbeda dari industri yang lain. Disatu sisi mereka mempunyai jarak dengan produksi area yang lain dan secara meningkat mengintegrasikan kedalam struktur industri yang umum. Disisi lain hal itu sama dengan manufaktur mereka yang bagus seperti surat kabar, periklanan, televisi dan film. Hal itu berperan pada aturan yang sangat penting dalam mengorganisasikan gambar dan pidato melalui orang-orang yang membuat kesadaran terhadap dunia.
Kritik Ekonomi Politik tentang Komunikasi  Strawmen dan Stereotypes
Perspektif kritikal mengasumsikan sebuah konsep realitas tentang fenomena yang dipelajari. Untuk alasan kritikal ini mencoba untuk mengetahui kendala nyata yang membentuk kehidupan dan kesempatan pada aktor-aktor dalam dunia nyata. Teori kritikal ini juga sangat materialis, dalam hal ini fokus pada interaksi orang-orangnya dengan lingkungan materil mereka.
Apa itu Kritikal Ekonomi Politik ?
Kritikal ekonomi politik berbeda dari mainstream ekonomi dalam respek 4 hal yang utama :
1. Holistik
2. Historikal
3. Fokus dengan keseimbangan antara perusahaan kapitalis dan campur tangan publik
4. Isu teknikal tentang efisiensi untuk terlibat dengan pertanyaan basic moral tentang keadilan, kejujuran, dan masyarakat yang baik.
Ekonomi Politik dalam Prakteknya : 3 Tugas Inti
3 area analisis yang mengilustrasikan prioritas ekonomi politik tentang komunikasi :
1. Fokus dengan produksi budaya yang bagus dimana ekonomi politik mengaitkan hal yang penting dalam Presumtion dari keterbatasan (tetapi tidak ditentukan secara sempurna) yang berimpact dari produksi budaya pada jarak konsumsi budaya.
2. Menguji teks ekonomi politik untuk mengilustrasikannya dalam representasi dalam produk media yang berhubungan dengan relasi material dari produk dan konsumsi mereka.
3. Menilai konsumsi ekonomi politik budaya untuk mengilustrasikan hubungan anatara material dan ketidaksamaan budaya yang secara mencemaskan, ekonomi politik fokus terhadap address.
Pemaknaan Produksi sebagai Latihan Kekuasaan
Pertanyaan yang terletak pada ekonomi politik tentang komunikasi adalah untuk mengilustrasikan bagaimana perubahan dalam menampilkan kekuatan yang mengontrol produksi budaya dan distribusi yang terbatas atau ruang publik yang terbatas. Dalam prakteknya, perhatian ini diarahkan untuk 2 isu kunci :
1. Pola pemegang saham tentang institusi dan konsekuensi dari pola ini untuk mengontrol aktivitas mereka.
2. Hubungan yang alami antara regulasi pemerintah dan institusi komunikasi.
Ekonomi Politik dan Analisis Tekstual
Penelitian dalam cultural studies fokus menganalisa tentang teks media dan rancangan aturan mereka dalam mempertahankan sistem yang dominan. Cultural Studies secara khusus menarik mekanisme pekerjaan ini kedalam teks media atau penyebrangan jarak teks. Dan kritikal ekonomi fokus untuk menjelaskan bagaimana dinamika struktur produksi ekonomi tentang percakapan publik yang mempromosikan bentuk budaya ke yang lain. Perspektif ini umumnya dengan empasis untuk menentukkan aturan media tentang bentuk budaya yang mempunyai 2 keuntungan utama :
1. Mengizinkan kita untuk sedikit detail tentang koreksi antara finansial & orgnisasi, produksi budaya & perubahan publik dilapangan dan representasi non redusible bahwa respek memerlukan untuk analisis organisasi tekstual yang full.
2. Menekankan fakta bahwa teks media sangat berubah dalam tingkat penyimpangan dari keterbukaan pokok pembicaraan.
Konsumsi  Sovereignty or Struggle?
Kritikal ekonomi politik tidak hanya material dengan penghalang tersebut untuk mengkonsumsi budaya. Dengan demikian, hal itu juga menarik kedalam akses regulasi sosial untuk berkompeten dibudaya yang mengintepretasikan dan menggunakan material media khususnya. Salah satu emphirikal dalam cultural studies menjalankan dari proses pembelajaran tentang subkultural untuk meneliti perbedaan membaca tentang teks dari televisi, hal itu fokus dengan bagaimana sosial menentukkan akses informasi budaya dan sumber-sumber simbolik untuk mempertahankan perbedaan tentang interpretasi dan ekpresi (Morley 1943) . Penekanan ini untuk pengalaman sosial sebagai sumber budaya yang penting. Praktek konsumsi secara jelas tidak memanipulasi secara sempurna dari industri budaya yang strategis tetapi mereka secara jelas, secara tidak sempurna, mereka tidak bebas. Kita memerlukan hal itu untuk melihat komunitas budaya sebagai tempat Struggle yang terus menerus digunakan dan dimaknai antara produser dan audience serta antara perbedaan kelompok konsumen. Diwaktu yang sama kita memerlukan hal itu untuk menyelidiki terhadap link yang lain antara orang-orang dalam sistem produktif dan aktivitas komunikatif mereka.
Tanggapan :
Orang bergantung pada besarnya ukuran pada suatu industri budaya untuk gambar, simbol, dan perbendaharaan kata yang menginterpretasikan dan respon terhadap lingkungan sosial mereka. Hal ini sangat penting karena itu, kita memahami industri ini dalam sebuah konfrehensif dan secara teoritikal sesuai dengan analisis tentang komunikasi dan penelitian budaya. Mereka (Peter Golding & Graham Murdock) menjelaskan bahwa kritikal ekonomi politik memberikan sebuah pendekatan yang mempertahankan analisis dan melakukannya terhadap pendahuluan asal usul, karakter, dan aplikasi terhadap pendekatan tersebut. Dan sisanya akan dilakukan secara teoritikal dan secara emphiris, meskipun demikian, sebelum mereka bisa mengklaim untuk membangun atau menciptakan secara penuh sebuah kritik ekonomi politik tentang komunikasi.


Dikutip dari James curran & Michael Gurevitch. Mass Media and Society. Hlm :30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar