MEDIA LITERACY
Meaning Matching and Meaning Construction
Dian Febriani
Pembedaan antara meaning matching (Makna Pencocokkan) dan meaning construction (Makna Konstruksi) merupakan salah satu utama dari literasi media. Dengan meaning matching, artinya diasumsikan berada di luar orang dalam otoritas, seperti guru, pakar, sebuah kamus, buku pelajaran, atau sejenisnya. Tugas untuk orang tersebut untuk menemukan makna dan memoriza mereka. Orangtua dan lembaga pendidikan bertanggung jawab, terutama untuk perumahan otoritatif informasi dan berbagi dengan generasi berikutnya. Media juga merupakan sumber utama informasi, dan bagi banyak orang, media telah mencapai status dari sumber otoritatif, sehingga orang-orang menerima makna yang disajikan di sana.
Meaning matching (Makna Pencocokkan) pada dasarnya adalah tugas yang dapat diselesaikan dengan baik secara otomatis begitu kita telah memperoleh beberapa kompetensi dasar, seperti membaca. Meaning construction (Makana Kontruksi), sebaliknya, adalah tugas yang jauh lebih menantang. Meaning construction (Makana Kontruksi) adalah proses di mana kita harus melakukan sesuatu untuk pesan yang kami saring dan menciptakan makna bagi diri kita sendiri. Hal-hal yang kita lakukan untuk pesan memerlukan keterampilan analisis dan evaluasi untuk memeriksa pesan secara sadar. Kemudian, ketika informasi yang ditayangkan, kita harus menggunakan keahlian lain seperti induksi, deduksi, pengelompokan, dan sintesis untuk memasukkan informasi baru dengan struktur pengetahuan kita untuk membangun makna kita.
Banyak makna bisa dibangun dari pesan media apapun, lebih jauh lagi, ada banyak cara tentang membangun makna. Dengan demikian, kita tidak bisa belajar satu set aturan untuk menyelesaikan tugas ini melainkan kita harus dipandu oleh tujuan informasi kita sendiri, dan kita harus menggunakan keterampilan yang berkembang dengan baik untuk secara kreatif membangun jalan untuk mencapai tujuan kita.
Kedua proses meaning matching (Makna Pencocokkan) dan meaning construction (Makna Konstruksi) tidak terpisah, mereka saling terkait. Untuk membangun makna, pertama-tama kita harus mengenali simbol-simbol dan memahami pengertian di mana simbol-simbol yang digunakan dalam pesan. Dengan demikian, proses the meaning matching lebih mendasar karena produk dari makna-proses pencocokan lalu diimpor ke makna-proses konstruksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar