Sabtu, 22 Mei 2010

STRUCTURATION

STRUCTURATION
Dian Febriani

Teori tentang tindakan dalam ilmu sosial menjadi sumber perdebatan besar antara kaum strukturalisme (yang melihat tindakan sebagai cermin dari struktur dan melihat determinasi struktur terhadap kehidupan agen), dengan kaum eksistensialis (yang melihat manusia memiliki kapasitas transformatif dan kehendak bebas yang tidak harus sejalan dengan sistem. Dalam perkembangan teori sosial modern muncul suatu pandangan revisionis yang melihat struktur dan agensi sebagai kondisi yang saling mengandaikan satu sama lain.

Kerangka Teori dan Konsep ”Struktur dan Agen”
Struktur yang dimaksud Giddens harus dipahami dalam acuannya terhadap properti struktural yang memasukkan waktu dan tempat dalam sistem sosial. Dalam struktur terkandung keberadaan dari:
1. Pengetahuan tentang bagaimana segala sesuatu harus dilakukan.
2. Tindakan sosial yang dijalankan melalui mobilisasi dari pengetahuan tersebut.
3. Kemampuan produksi dari tindakan.
Struktur ini memiliki dua sisi. Pertama, tidak ada hubungan tunggal antara aktivitas dan sebuah peraturan sehingga aktivitas atau tindakan dijalankan dalam konteks seperangkat aturan yang saling tumpang tindih dan berhubungan. Kedua, aturan tidak bisa dijelaskan atau dianalisis berdasarkan isi aturan semata dan dilepaskan dari lingkungan relevan di mana aturan tersebut berada. Konsep agen menurut Giddens adalah keseluruhan subyek yang diletakkan dalam kerangka waktu dan tempat organisme yang hidup. Agen dengan reflektif mengkarakteristikkan apa yang mendasari tindakan. Agen memiliki aspek-aspek inheren tentang apa yang mereka lakukan dan memiliki kapasitas untuk memahami apa yang mereka lakukan. Seorang agen harus memiliki kapasitas yang transformatif, yakni kemampuan untuk mengintervensi apa yang sudah ada dan mengubahnya. Seorang agen yang kompeten memiliki kemampuan untuk merasionalisasi tindakannya.

Teori Berbasis Struktur dan Agen:
Untuk menjelaskan peranan struktur dan agen dalam tindakan manusia, yaitu:
1. Keberadaan dunia sosial ditentukan oleh struktur masyarakat. Motivasi mengapa seseorang melakukan tindakan tertentu bisa dilihat hanya dengan melihat struktur yang ada.
2. Agen memiliki kapasitas untuk mengkonstruksi dan merekonstruksi dunia mereka.
3. Struktur dan agensi adalah kekuatan yang saling melengkapi satu sama lain, struktur mempengaruhi tindakan individu dan manusia mampu mengubah struktur sosial di mana di sekitarnya.
Anthony Giddens mengusulkan bahwa kita menganggap struktur sebagai dualitas termasuk aturan yang membatasi dan sumber daya alam yang memungkinkan. Salah satu karakteristik yang penting dari teori strukturasi yaitu memberikan perubahan sosial, sebagai proses yang menggambarkan bagaimana struktur diproduksi dan diproduksi lagi oleh agensi manusia yang melakukan tindakan tersebut melalui media dari struktur ini. Konsep strukturasi merespon untuk mengkritik ke arah fungsional, institusional, dan strukturalis yang timbul dari kecenderungan mereka untuk struktur sekarang sebagai bentuk yang menyeluruh dari wujud yang ditentukkan.
Hal ini menunjukkan bagaimana teori strukturasi dapat bergabung dengan proses komodifikasi dan spesialisasi untuk memajukan ekonomi politik komunikasi. Khususnya, strukturasi yang seimbang yang cenderung pada analisis ekonomi politik untuk bagian struktur. Secara khas bisnis dan institusi pemerintah, dengan membahas dan menggabungkan ide-ide dari agensi, hubungan sosial, proses sosial, dan tindakan sosial. Diwaktu yang sama, Garnham (1990), Menolak teori strukturasi sebagai pengertian yang sangat ektrim bahwa seseorang bisa menganalisis agensi pada ketidakhadiran dari struktur.
Agensi secara fundamental adalah konsep sosial yang menganggap individu-individu sebagai aktor sosial yang perilakunya dibentuk dari acuan hubungan sosial mereka dan posisi termasuk kelas, race, dan Gender. Akan tetapi, agensi strukturasi cenderung sebagai sosial daripada aktor individu. Hal itu signifikan dari proses sosial individu. Salah satu pusat ketegangan dalam proses strukturasi antara sosial dan kecenderungan individu. Strukturasi oleh sebab itu memasukkan poin untuk mempelajari konstitusi bersama dari struktur dan agensi dalam ekonomi politik. Hal itu adalah titik pangkal untuk memperluas konsep kekuasaan dan memberikan semangat untuk memahami bentuk hubungan sosial pada ekonomi politik.

Proses Strukturasi  Hegemony
Proses Strukturasi membentuk konsep hegemony, yang didefinisikan sebagai Taken-For-Granted, pengetahuan umum, menaturalisasikan dari pemikiran tentang dunia, termasuk segala sesuatu dari kosmologi, sampai ilmu etika untuk tindakan sosial, yang kedua-duannya bersatu dan berkontes dalam kehidupan sehari-hari. Hegemony adalah jaringan hidup dari pemaknaan konstitusi secara bersama dan nilai-nilai, dari pengalaman mereka sebagai tindakan, yang muncul ditegaskan secara bersama.
Analisis kelas, gender, race dan hegemony dalam penelitian ekonomi politik juga berkembang pada media, yang mempelajari media sebagai makna yang menggambarkan Social Relation of communication practice, termasuk bagaimana mereka melayani untuk mengatur agensi individual produk mereka. Ketegangan dan pertentangan dalam proses strukturasi yang bermacam-macam, media menjadi teratur dalam mainstream menyeluruh, perlawanan, dan bentuk alternatif mereka.
Bentuk analisis kelas ini penting karena mereka mendemonstrasikan bahwa kelas menjelaskan ke kita sebuah Great Deal tentang produksi, distribusi dan konsumsi komunikasi dalam masyarakat. Akan tetapi, mereka memperlakukan kelas sosial secara besar dalam syarat-syarat Categorial. Hal utama yang menarik dalam menetapkan posisi membership dalam sebuah kategori dan menggambarkannya dalam pola hubungan perilaku. Sedangkan pendekatan Categorial mendefinisikan kelas dari apa yang terkandung pada kategori yang spesifik seperti kekayaan atau pendapatan.
Social movement secara khusus penting untuk ekonomi politik komunikasi karena mereka mempengaruhi pengembangan makna dan konten dari komunikasi. Ekonomi politik media massa berkontribusi untuk pembentukkan gerakan sosial, yang mengatur secara utama tentang produksi media dan kebijakkan. Media alternative adalah worldwide yang merubah bentuk media dominan, teknologi, gambar, dan pesan. Ini termasuk kampanye literasi padat karya, teater jalanan, koran alternatif, video, dan produksi film, kartun, pemprograman akses kabel publik, jaringan komputer alternatif, video bajakan, computer hacking, dan yang lain-lain.


Review=>Resume : - Camelia Pasandaran, Relasi Struktur dan Agensi dalam Produksi Berita.
- The Political Economy of Communication : Strukturation.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar