Sabtu, 22 Mei 2010

Commodification

Commodification
Dian Febriani


Istilah komodifikasi merupakan istilah baru yang mulai muncul dan dikenal oleh para ilmuwan sosial yang disebabkan dari segala perkembangan pesat yang terjadi didunia. Komoditas dan komodifikasi adalah dua hal yang memiliki hubungan objek dan proses. Serta menjadi salah satu indikator kapitalisme global yang kini tengah terjadi. Komodifikasi menurut Vincent Mosco digambarkan sebagai cara kapitalisme dengan membawa akumulasi tujuan kapitalnya. Atau dapat digambarkan sebagai sebuah perubahan nilai fungsi atau nilai guna menjadi sebuah nilai tukar. Dan sekarang ini telah banyak sekali bentuk komodifikasi yang muncul dalam perkembangan kehidupan manusia. Karena mulai banyak juga yang dijadikan komoditas oleh manusia.
Dalam ekonomi politik media, komodifikasi adalah salah satu bentuk penguasaan media selain strukturasi dan spasialisasi. Proses komodifikasi erat kaiannya dengan produks, sedangkan proses produksi erat dengan fungsi atau guna pekerjanya, pekerja telah menjadi komoditas dan telah dikomodifikasikan oleh pemilik modal. Yaitu dengan mengeskploitasi mereka dalam pekerjaannya. Hal ini hanya satu bagian saja dari proses produksi. Maka dari itu komodifikasi tak lain juga sebuah bentuk komersialisasi segala bentuk nilai dari buatan manusia.

Komodifikasi & Komunikasi
Kaitannya komodifikasi dan komunikasi, dapat digambarkan dari dua dimensi hubungan antara lain :
1. Proses komunikasi dan terknologi tersebut memiliki kontribusi terhadap proses umum komodifikasi secara keseluruhan.
2. Proses komodifikasi secara keseluruhan menekan proses komunikasi dan institusinya yang terjadi dalam masyarakat, jadi perbaikan dan bantahan dalam proses komodifikasi sosial mempengaruhi komunikasi sebagai praktik sosial.

Bentuk Komoditas dalam Komunikasi
Beberapa bentuk komoditas dalam komunikasi antara lain adalah :
1. Komodifikasi content  Isi media komunikasi
Banyak contoh yang dapat kita ambil dan lihat dari media-media di Indonesia. Konten media yang dibuat sedemikian rupa agar benar-benar menjadi kesukaan publik meski hal itu bukanlah fakta dan kebutuhan publik. Pengesahan segala cara termasuk cara licik dilakukan demi mendapat perhatian audiens yang tinggi.
2. Komodifikasi audience 
Audiens dijadikan komoditi para media untuk mendapatkan iklan dan pemasukan. Media biasanya menjual rating atau share kepada advertiser untuk dapat menggunakan air time mereka. Yaitu dengan membuat program yang dapat mencapai angka tertnggi daripada program di station lain.
3. Komodifikasi pekerja atau buruh 
Pekerja merupakan penggerak kegiatan produksi. Bukan hanya produksi sebenarnya, tapi juga distribusi. Pemanfaatan tenaga dan pikiran mereka secara optimal dengan cara mengkonstruksi pikiran mereka tentang bagaimana menyenangkannya jika bekerja dalam sebuah institusi media massa, walaupun dengan upah yang tak seharusnya.

Dan yang terakhir adalah komodifikasi yang terjadi diantara hubungan bentuk-bentuk komodifikasi tersebut. Bagaimana sebuah iklan yang membeli air time atau ruang dalam sebuah media massa kemudian mereka mendapat peningkatan keuntungan dari iklan-iklan yang mereka pasang pada media massa. Perputaran uang-uang hasil dari berbagai transaksi yang berhubungan proses komunikasi antara media dan khalayaknya maka dianggap juga sebagai hasil proses komodifikasi. Dalam hal ini, rating atau share merupakan sebuah komoditi yang penting yang juga menghubungkan advertiser, pemilik perusahaan dan audiens yang juga sebagai konsumen dari produk-produk mereka. Maka rating menjadi sangat penting, bukan hanya untuk komoditas media tapi juga telah menjadi bagian dari tahapan-tahapan perkembangan komodifikasi komunikasi. Sedangkan hubungan yang kedua adalah bagaimana nilai-nilai yang telah dikomodifikasikan pada khalayak dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Kemudian perubahan-perubahan dari kepercayaan masyarakat tersebut terhadap sponsorship yang bersifat private atau swasta untuk tempat atau layanan publik. Lalu penggunaan taman-taman atau tempat hiburan umum yang lebih sepi dari pada tempat shopping dimall. Dikatakan juga bahwa komodifikasi dalam ekonomi politik bukan mengenai kekuatan tapi hegemoni.

Solusi dari proses komodifikasi dalam kehidupan sosial & publik.
Proses sosial dapat kita jalani dalam kehidupan pribadi dan juga publik. Menurut Mosco, proses sosial akan menjadi proses alternative atau praktik oppositional dalam menghadapi komodifikasi dan segala yang menjadi bentuknya. Dalam kehidupan sosial pribadi, akan mempunyai hubungan yang bersifat pribadi seperti dengan orang tua, keluarga, teman, sahabat atau mungkin kekasih. Hubungan yang baik, tentunya akan memberikan banyak energi dan hal yang positif untuk kita. Dari interaksi bersama kita akan mendapatkan identitas diri, nilai-nilai sosial dan hal lain dapat dijadikan sebagai pegangan dalam menghadapi hujanan informasi. Sedangkan publik, kita akan memiliki hubungan yang lebih bersifat umum dan lebih luas.
Publik juga kita kenal sebagai hubungan dengan masyarakat, kepentingan masyarakat. Selama ini riset komunikasi mementingkan kepentingan yang berhubungan dengan masyarakat, sebagai proses resistensi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia media komunikasi termasuk komodifikasi. Ada satu hal lagi yang tidak dapat dipisahkan yakni pasar. Bukan hanya kepentingan pribadi, ataupun kepentingan publik yang menjadi perhatian tapi juga permintaan pasar. Ketiganya akan selalu bersentuhan atau mungkin berbenturan dalam setiap proses perubahan dan kemajuan dunia media komunikasi. Setiap hal akan dapat menjadi komoditas menurut pihak yang berkepentingan dan berkepemilikan baik modal maupun media.


Review=>Resume : Mosco, Vincent. The Political Economy of Communication : Commodification.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar